ACARA AQIQAH SESUAI SUNNAH
Acara aqiqah sesuai sunnah Rasul tentunya harus
diketahui oleh orangtua. Apalagi kelahiran sang buah hati merupakan momen yang
sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua. Sebagai bentuk rasa syukur orang
tua atas kelahiran anaknya ialah dengan menggelar aqiqah. Berikut ini yang
perlu diperhatikan oleh para orang tua saat menggelar acara aqiqah
1. Hewan yang disembelih
Saat sudah meniatkan untuk mengaqiqahi Si Kecil, ada hal yang perlu
diperhatikan, terutama untuk jumlah kambing yang akan disembelih. Dari hadist
diriwayatkan, "Siapa dari kalian yang suka menyembelih atas kelahiran anak
maka lakukanlah, anak laki dua ekor kambing yang cukup syarat, anak wanita
dengan satu ekor" (HR Ahmad, Abu Dawun, An-Nasaa-i).
Pada anak laki-laki harus berjumlah dua ekor kambing yang
sekufu atau keduanya mirip (sama usianya, sama jenisnya, sama ukurannya). Jika
tidak sama persis, setidaknya mendekati. Sedangkan, untuk anak perempuan jumlah
hewan aqiqah hanya satu kambing saja.
Apakah boleh
jika aqiqah selain hewan kambing? Dari sabda Nabi, telah jelas bahwa hewan
aqiqah adalah kambing, bukan hewan lainnya. Mengikuti sunnah nabi, maka kambing
adalah satu-satunya pilihan.
Acara
aqiqah sesuai sunnah Rasul selanjutnya adalah memasak daging dari hewan yang
disembelih untuk aqiqah. Namun jumhur ulama lebih mengajurkan untuk memasak
daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya kepada orang-orang. Hal itu
diungkapkan dalam kitab Atahzib yang ditulis Imam Al-Baghawi.
Yang
artinya: "Dianjurkan untuk tidak membagikan daging hewan aqiqah dalam
keadaan mentah, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian diantarkan kepada
orang fakir dengan nampan." (Imam Al-Baghawi dalam kitab Atahzib)
Kemudian,
pendapat yang ditulis dalam kitab Al-Musfashshal fi Ahkamil Aqiqah yang
artinya, " Kebanyakan ahlul ilmi menganjurkan agar daging hewan aqiqah
tidak dibagikan dalam keadaan mentah, namun dimasak terlebih dahulu kemudian
disedekahkan pada orang fakir."
3. Memakan Sebagian Daging Aqiqah
Acara
aqiqah sesuai sunnah Rasul berikutnya adalah memakan sebagian daging aqiqah.
Menurut hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, daging aqiqah sebaiknya dimasak
terlebih dahulu dan dimakan oleh keluarga, baru dibagikan.
Yang
artinya: Aisyah r.a berkata, "Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak
laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa
mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada
hari ketujuh." (HR al-Bayhaqi)
Dari
hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, sudah jelas disebutkan bahwa daging aqiqah
sebagian dimakan. Sedangkan sebagiannya lagi dibagikan kepada orang-orang.
Sebagian daging aqiqah diberikan kepada keluarga Muslim yang melaksanakan
aqiqah. Sementara sisanya dapat dibagikan kepada tetangga ataupun fakir miskin.
4. Mencukur Rambut dan Memberikan Nama
Acara aqiqah sesuai sunnah Rasul
berikutnya adalah mencukur rambut bayi yang baru lahir dan memberikan nama
kepadanya. Dalam tata cara aqiqah sesuai sunnah rasul ini, orang tua memberikan
nama yang baik kepada anak yang baru lahir.
Memberikan nama yang baik
mencerminkan bagaimana akhlak dan imannya nanti kepada Allah SWT. Sedangkan
hukum mencukur rambut bayi saat melakukan aqiqah menurut pendapat yang kuat di
kalangan ulama adalah sunnah.
5. Mendoakan
Bayi
Acara aqiqah sesuai sunnah rasul selanjutnya adalah mendoakan
bayi yang baru lahir. Berikut adalah bacaan doa yang sebaiknya diucapkan untuk
bayi yang baru lahir.
"U'iidzuka
bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli
'ainin laammah."
Yang artinya: "Saya
perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang Perkasa, dari
tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian."
Wallahua’lam bi showwab
Komentar
Posting Komentar